Nama : Andika Rachman Wicaksono
NPM : 11214075
Kelas : 4EA12
Mata Kuliah : Komunikasi Bisnis (Softskill)
Tugas : Proses Komunikasi Perusahaan
Di dalam organisasi atau perusahaan tersebut biasanya selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah penting untuk kelangsungan berjalannya suatu organisasi atau perusahaan , yang terdiri dari pimpinan dan karyawan atau anggota . Di antara kedua belah pihak harus terjalin two way communications atau komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik . Untuk itu, diperlukan kerja sama yang diharapkan untuk mencapai cita – cita , baik cita – cita pribadi atau organisasi / perusahaan, untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan yang diinginkan .
Setiap proses komunikasi sekurang-kurangnya
mempunyai 5 komponen, yaitu :
1.
ide atau kejadian yang diberikan
2.
komunikator yang mengadakan kegiatan
perumusan berita
3.
pesan yang dirumuskan dan disalurkan
4.
menginterpretasikan pesan
5.
tujuan kegiatan pemberitaan
PT. Pos Indonesia ( Persero) merupakan salah satu badan usaha
milik negara yang diberi tugas oleh pemerintah Indonesia menyelenggarakan usaha
perposan atau persuratan untuk umum dalam negeri dan luar negeri, tugasnya
disamping memberikan jasa pos kepada masyarakat juga memberikan fasilitas pos
yang lain di Indonesia, sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat banyak.
Memberikan pelayanan yang terbaik bagi pengguna jasa pos
merupakan komitmen PT Pos Indonesia. Untuk mewujudkan hal tersebut, PT Pos
Indonesia telah menetapkan prioritas operasional yang bertujuan untuk
meningkatkan produktivitas sumber daya melalui beberapa program kerja.
1.
Modernisasi proses
produksi dan administrasi. Integrasi jaringan telekomunikasi dalam peningkatan
mutu dan ragam layanan
2.
Intensifikasi
penggarapan layanan keuangan sebagai salah satu usaha andalan (prime
business)
3.
Pembinaan Sumber Daya
Manusia yang profesional dan trampil untuk mendukung tercapainya mutu layanan
yang tinggi.
Menurut Struktur Organisasi PT POS INDONESIA
termasuk kedalam Ciri Organisasi Lini dan Staf yang telah dinyatakan nyatakan
dan diuraikan bahwa Pelimpahan wewenang dalam organisasi ini berlangsung secara
vertikal dari seorang atasan pimpinan hingga pimpinan dibawahnya. Didalam
Struktur Organisasi PT POS INDONESIA tersebut terdiri dari Direktur yang
dibantu oleh beberapa staf dan direksi dimana Struktur Organisasi digambarkan
seperti Berikut:
Pemegang
Saham
1. Melakukan
satu atau lebih hal yang mengakibatkan terjadinya pengungkapan tabir perusahaan
atau
2. Menjadi
penanggung pribadi (personal guarantor) berdasarkan perjanjian penanggungan
pribadi sehubungan dengan transaksi pemberian fasilitas kredit oleh bank kepada
perusahaan yang bersangkutan berdasarkan perjanjian kredit atau pinjaman
tertentu.
Bila dia diwajibkan
untuk membayar, maka pemegang saham yang bersangkutan wajib membayar lunas
seluruh dan setiap hutang yang harus dibayar oleh perusahaan. Bila ada pemegang
saham lain yang mempunyai kewajiban yang sama, maka pelaksanaan kewajiban
pembayaran tersebut dilakukan secara tanggung renteng di antara para pemegang
saham tersebut. Pihak kreditor sebagai pihak ketiga hanya berkepentingan dalam
hal hutangnya lunas (dibayar), sedangkan urusan internal sehubungan dengan
pertanggung jawaban secara tanggung renteng itu sewajarnya hanya menjadi urusan
di antara para pemegang saham pada perusahaan yang bersangkutan.
Dewan
Komisaris
Dewan Komisaris
mengawasi seluruh urusan Perusahaan memberikan saran dan bimbingan untuk
Direksi. Setiap anggota Dewan Komisaris bertindak secara independen dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya ke Perusahaan. Tidak satupun dari
Komisaris yang memiliki hubungan keluarga, keuangan, manajemen dan/atau
hubungan dengan anggota lain dari Dewan Komisaris atau dengan Direksi. Dewan
Komisaris bertanggung jawab ke pemegang saham.
Dewan Komisaris
bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan dan memberikan bimbingan kepada
Dewan Direksi, sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan dan Keputusan
No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas. Mereka juga harus bertanggung jawab
untuk setiap penyimpangan perilaku pada bagian Direksi dalam menjalankan
tugasnya.
Dalam
kapasitas mereka sebagai pengawas, Komisaris memegang peranan penting dalam
mendukung operasi yang efektif dan tata kelola perusahaan yang baik, serta
memenuhi kewajiban CSR. Pengaruh ini tercermin dari persetujuan mereka untuk
strategi Perusahaan dan implementasi rencana strategis Direksi yang efektif dan
efisien untuk mencapai tujuan perusahaan.
Direktur
Utama
Direktur
Utama adalah jabatan yang ditunjuk dan memberi laporan kepada Dewan Direksi /
Board of Director (BOD). Direktur bertanggung jawab atas kerugian PT yang
disebabkan direktur tidak menjalankan kepengurusan PT sesuai dengan maksud dan
tujuan PT anggaran dasar, kebijakan yang tepat dalam menjalankan PT serta UU
No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas. Atas kerugian PT, direktur akan
dimintakan pertanggungjawabannya baik secara perdata maupun pidana.Apabila
kerugian PT disebabkan kerugian bisnis dan direktur telah menjalankan
kepengurusan PT sesuai dengan maksud dan tujuan PT anggaran dasar, kebijakan
yang tepat dalam menjalankan PT serta UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan
Terbatas, maka direktur tidak dapat dipersalahkan atas kerugian Perusahaan.
Direktur
Surat dan Paket
Direktur
Jasa dan Paket bertanggung jawab atas Jasa Pengiriman dan Paket pengiriman yang
terjadi di perusahaan tersebut. Direktur Jasa dan Paket memiliki bawahan SVP
Penjualan dan SVP Operasi yang bertugas memantau Penjualan dan Operasional apa
saja yang terjadi di perusahaan.
Direktur
Teknologi dan Jasa Keuangan
Direktur
Teknologi dan Jasa Keuangan bertanggung jawab atas pengembangan dan arah bisnis
dari perusahaan yang dapat menghasilkan profit bagi perusahaan. Direktur
Teknologi dan Jasa Keuangan memiliki bawahan SVP Pengembangan Teknologi
Informasi dan SVP Jasa Keuangan yang bertugas mengembangkan teknologi bagi
perusahaan dan memantau kondisi keuangan bisnis perusahaan.
Direktur
Ritel dan Properti
Direktur
Ritel dan Properti bertanggung jawab atas hasil penjualan dan properti
perusahaan. Direktur Ritel Properti memiliki bawahan SPV Ritel dan SPV Properti
yang bertugas memantau jumlah pemasukan dan property yang ada pada perusahaan.
Direktur
Keuangan
Direktur
Keuangan bertanggung jawab atas kondisi dan manajemen kas keuangan yang terjadi
di perusahaan. Direktur Keuangan memiliki bawahan VP Akuntansi, VP Manajemen
Keuangan, dan VP Treasury dan Pajak.
Direktur
Sumber Daya Manusia dan Umum
Direktur Sumber Daya
Manusia dan Umum bertanggung jawab atas kualitas dari sumber daya manusia yang
ada di perusahaan dan bertanggung jawab perekrutan pegawai baru di perusahaan.
1.
Komunikasi Vertikal
Komunikasi vertikal
yakni komunikasi dari atas ke bawah (downward communication) dan dari bawah ke
atas (upward communication), adalah komunikasi dari pimpinan kepada bawahan dan
dari bawahan kepada pimpinan secara timbal balik (two-way traffic
communication). Dalam komunikasi vertikal, pimpinan memberikan
instruksi-instruksi, petunjuk-petunjuk, informasi-informasi, dan lain-lain
kepada bawahannya. Bawahan memberikan laporan-laporan, saran-saran,
pengaduan-pengaduan, dan lain-lain kepada pimpinan. Atasan dan bawahan
berkomunikasi sesuai dengan keinginan mereka (perilaku komunikasi yang
diantisipasi), misalnya menanyakan pertanyaan yang relevan, mendiskusikan
maksud sesorang secara terbuka, jujur, merupakan perilaku komunikatif yang
diharapkan oleh atasan atau bawahan, dari dirinya sendiri atau dari orang lain.
Contoh komunikasi
vertikal, pada PT. Pos Indonesia (Persero) termasuk Organisasi Lini dan Staf
adalah kombinasi dari organisasi lini dan organisasi fungsional. Pelimpahan
wewenang dalam organisasi ini berlangsung secara vertikal dari seorang atasan
pimpinan hingga pimpinan dibawahnya. Untuk membantu kelancaran dalam mengelola
organisasi tersebut seorang pimpinan mendapat bantuan dari para staf
dibawahnya. Tugas para staf disini adalah untuk membantu memberikan pemikiran
nasehat atau saran-saran, data, informasi dan pelayanan kepada pimpinan sebagai
bahan pertimbangan untuk menetapkan suatu keputusan atau kebijaksanaan. Pada
struktur organisasi ini Hubungan antara atasan dengan bawahan tidak secara
langsung.
Pada organisasi lini
dan staff, manajer dalam membuat keputusan dibantu oleh departemen personalia,
departemen hukum dan departemen penelitian beserta staffnya. Adanya garis
koordinasi antara president atau manajer puncak dengan departemen personalia,
hukum dan penelitian menunjukkan bahwa staff ketiga departemen tersebut diberi
wewenang untuk memberi laporan segala sesuatu tentang organisasi perusahaan
kepada manajer puncak.
2.
Komunikasi Horizontal
Komunikasi horizontal
yaitu komunikasi antara sesama seperti dari karyawan kepada karyawan, manajer
kepada manajer. Berbeda dengan komunikasi vertikal yang sifatnya lebih formal,
komunikasi horizontal seringkali berlangsung tidak formal. Mereka berkomunikasi
satu sama lain bukan pada waktu sedang bekerja, melainkan pada saat istirahat,
sedang rekreasi, atau pada waktu pulang kerja. Dalam situasi komunikasi seperti
ini, desas-desus cepat sekali menyebar dan menjalar, dan yang didesas-desuskan
sering kali mengenai hal-hal yang menyangkut pekerjaan atau tindakan pimpinan
yang merugikan mereka.
Contoh komunikasi horizontal, pada PT. Pos Indonesia adalah
diskusi antar staff akuntan, diskusi antar manajer, diskusi direktur dengan
kolega. Konteks dari komunikasi ini bersifat koordinasi sehingga satu dengan
yang lain saling memberikan informasi. Direktur ataupun
manajer yang berwawasan luas juga akan menciptakan suatu lingkungan yang lebih
menghargai suatu bentuk kerjasama dari pada persaingan. Mereka berupaya
meningkatkan lingkungan komunikasi seluruh organisasi. Pengenalan dan penghargaan
terhadap suatu kelompok suatu tim pegawai adalah satu cara untuk mendorong rasa
jiwa kerja sama.
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar